berbagi cerita suka maupun duka Lets join in this site and share your story with me.
Sabtu, 19 Oktober 2013
MIRAI E by Kiroro
Hora ashimoto wo mite goran
Kore ga anata no ayumu michi
Hora mae wo mite goran
Are ga anata no mirai
Haha ga kureta takusan no yasashisa
Ai wo idaite ayumeto kurikaeshita
Ano toki wa mada osanakute imi nado shiranai
Sonna watashi no te wo nigiri
Isshoni ayundekita
Yume wa itsumo sora takaku aru kara
Todokanakute kowai ne dakedo oitsuzukeru no
Jibun no sotory dakara koso akirametakunai
Fuan ni naruto te wo nigiri
Isshoni ayundekita
Sono yasashisa wo toki ni wa iyagari
Hanareta haha e sunao ni narezu
Hora ashimoto wo mite goran
Kore ga anata no ayumu michi
Hora mae wo mite goran
Are ga anata no mirai
Sono yasashisa wo toki ni wa iyagari
Hanareta haha e sunao ni narezu
Hora ashimoto wo mite goran
Kore ga anata no ayumu michi
Hora mae wo mite goran
Are ga anata no mirai
Hora ashimoto wo mite goran
Kore ga anata no ayumu michi
Hora mae wo mite goran
Are ga anata no mirai
Mirai e mukatte
Yukkuri to aruite yukou
Jumat, 11 Oktober 2013
Perasaan hati
Awal ku
kenal dengannya berawal dari teman ku sering membicarakan dia kepadaku dan
sering memamerkan foto” dia kepadaku, awalnya aku biasa saja karena ku tak
kenal kepada dia.. eh ternyata tak ku sangka ternyata ALLAH memperkenalkan aku
kepadanya dan aku sekelas dengannya. Memang aku acuh kepadanya dan tidak
memperdulikan dia dikelas tp lama kelamaan, aku mulai kenal kepadanya dan
mengenal dia lebih jauh.. ternyata dia tidak seburuk dengan apa yg aku kira,
dia baik banget kepadaku, dia care, dan dia selalu menghiburku kalo aku kelihatan
lagi galau , pokoknya the best lah :D aku enggak tau kenapa dia begitu baik
kepadaku, ? apakah dia mempunyai perasaan kepadaku ??? kalau memang iya dia mempunyai perasaan
kepadaku , aku merasa senang karena aku sedikit demi sedikit sudah mulai
menyukai dia, dan dihatiku sudah mulai ada dia :D Tapi yg aku bingunggkan kenapa
terkadang ketika aku mulai terbang dia sering menjatuhkan perasaan hatiku? Dia aneh
dan sangat anehh...
Udah berapa
hari ini dia malah menunjukan rasa perhatian kepadaku lebih banyak, dengan hal”
kecil yg itu membuat akusemakin suka kepada diaa..
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....!!!
Kau membuatku
seperti orang gila, yg selalu ketawa” terus saat kau ada disampingku, kau bisa
membuat hatiku terbuka lagi setelah ku tutup rapat” untuk semua cowok.. ,
aku butuh kamu disaat aku sedang sedih jdi kamu jgn pernah menjauh dari aku
ya.. aku butuh kamu sebagai temanku atau lebih aku egk tau, hanya ALLAH yg bsa
mengatur itu semua.
Jumat, 04 Oktober 2013
MAKALAH MASA PEMBINAAN PENDIDIKAN ISLAM
Tugas
Kelompok
MASA
PEMBINAAN PENDIDIKAN ISLAM
DISUSUN
OLEH
KELAS
E
KELOMPOK
2:
AYU
NURUL IZZATI : 1311040224
DEWI
RUMAIDAH : 1311040225
EMI
SILSILAWATI : 1311040223
Dosen
: Widiasari, MA
PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS (PBI)
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN
INTAN LAMPUNG
2013
PEMBAHASAN
:
Yang dimaksud masa
pembinaan pendidikan islam adalah masa dimana proses penurunan ajaran
islam kepada Nabi Muhammad SAW dan proses pembudayaannya (masuknya ke dalam
kebudayaan manusiawi sehingga diterima dan menjadi unsur yang menyatu kedalam
kebudayaan manusia). Masa tersebut berlangsung sejak Muhammad menerima
pengangkatannya sebagai Rosul sampai dengan lengkap dan sempurnanya agama Islam
menjadi warisan budaya umat islam sepeninggal nabi Muhammad SAW,
Pendidikan islam pada masa
Rasulullah dapat dibedakan menjadi 2 periode:
- Periode Makkah
- Periode Madinah
Pendidikan
islam di Makkah
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu
yang pertama di Gua Hira di Makkah pada tahun 610 M .Dalam wahyu itu terdapat ayat al-qur’an
yang artinya: “Bacalah (ya Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan
(semesta alam). Dia menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia
apa yang belum diketahuinya.
Kemudian disusul oleh wahyu yang
kedua terdapat ayat al-qur’an yang artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut).
Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu
bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan janganlah kamu memberi (dengan
maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk (memenuhi perintah)
Tuhanmu, bersabarlah.
Dengan turunnya wahyu itu Nabi
Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah, untuk memberi peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci,
tugas mendidik dan mengajarkan islam. kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain. Semuanya itu
disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib kerabatnya dan
teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.
Setelah banyak orang memeluk
islam, lalu Nabi menyediakan rumah Al- Arqam bin Abil Arqam untuk tempat
pertemuan sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya. di tempat itulah pendidikan islam pertama dalam sejarah pendidian islam. disanalah Nabi mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok agama islam kepada
sahabat-sahabatnya dan membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) alqur’an kepada para
pengikutnya serta Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk agama
islam atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Bahkan
disanalah Nabi beribadah (sholat) bersama sahabat-sahabatnya.[1][1]
Lalu turunlah wahyu untuk
menyuruh kepada Nabi, supaya menyiarkan agama islam kepada seluruh penduduk
jazirah Arab dengan terang-terangan. Nabi melaksanakan tugas itu dengan
sebaik-baiknya. Banyak tantangan dan penderitaan yang diterima Nabi dan
sahabat-sahabatnya. Nabi tetap melakukan penyiaran islam dan mendidik
sahabat-sahabatnya dengan pendidikan islam.
Dalam masa pembinaan pendidikan
agama islam di Makkah Nabi Muhammad juga mengajarkan alqur’an karena al-qur’an
merupakan inti sari dan sumber pokok ajaran islam. Disamping itu Nabi Muhamad
SAW, mengajarkan tauhid kepada umatnya.[2][2]
Intinya pendidikan dan pengajaran
yang diberikan Nabi selama di Makkah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak
serta menganjurkan kepada manusia,
supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan dan alam semesta seagai anjuran pendidikan ‘akliyah dan
ilmiyah.
Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah
Pendidikan Islam, menyatakan bahwa pembinaan pendidikan islam pada masa
Makkah meliputi:
1. Pendidikan Keagamaan
Yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata jangan dipersekutukan
dengan nama berhala.
2. Pendidikan Akliyah dan Ilmiah
Yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam semesta.
3. Pendidikan Akhlak dan Budi pekerti
Yaitu Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak baik
sesuai dengan ajaran tauhid.
4. Pendidikan Jasmani atau Kesehatan.
Yaitu mementingkan kebersihan pakaian, badan dan tempat kediaman.[3][3]
Tahap Pendidikan Islam Pada Fase Makkah
a.
Tahap Rahasia dan Perorangan
b.
Tahap Terang-Terangan.
c.
Tahap untuk Umum
Lembaga
Pendidikan dan Sistem Pembelajaran
Lembaga pendidikan Islam pada
fase Makkah, ada dua macam/tempat, yaitu: Rumah Arqam ibnu Arqam dan Kuttab. Kuttab
adalah lembaga pendidikan tingkat dasar.
Kuttab sebagai lembaga pendidikan terbagi dua,
yaitu:
a.
Kuttab berfungsi mengajarkan baca tulis dengan
teks dasar puisi-puisi Arab, dan sebagian besar gurunya adalah nonmuslim.
Kuttab jenis ini merupakan lembaga pendidikan yang dasar yang hanya mengajarkan
baca tulis.
b.
Sebagai pengajaran Al-Quran dan dasar-dasar
agama Islam. Pengajaran teks Al-Quran pada jenis kuttab ini setelah qurra dan huffiazh (ahli bacaan dan penghafal Al-Quran telah banyak). Guru
yang mengajarkannya adalah dari ummat Islam sendiri.
3.
Materi dan Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum pendidikan Islam
pada periode Rasulullah di Makkah adalah Al-Quran, yang Allah wahyukan sesuai
dengan kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwa yang dialami umat Islam saat
itu.karena itu dalam praktiknya tidak saja logis dan rasional tetapi juga
secara fitrah dan pragmatis.
Pada fase Makkah terdapat tiga
macam inti sari materi pelajaran yang diberikan di Makkah: yaitu keimanan,
ibadah, dan akhlak.
Pendidikan keimanan yang
menjadi pokok pertama adalah iman kepada Allah Yang Maha Esa, beriman bahwa
Muhammad adalah Nabi dan Rasul Allah, diwahyukan kepadanya Al-Quran sebagai
petunjuk dan pengajaran bagi seluruh umat manusia.
Pendidikan ibadah yang
diperintahkan di Makkah adalah shalat, sebagai pernyataan mengabdi kepada
Allah, ungkapan syukur, membersihkan jiwa dan menghubungkan hati kepada Allah.
Pendidikan akhlak, Nabi
mengajarkan penduduk Makkah yang telah masuk Islam agar melaksanakan akhlak
yang baik, seperti adil, menepati janji, pemaaf, tawakal, bersyukur atas nikmat
Allah, tolong menolong, berbuat baik kepada ibu bapak, memberi makan orang
miskin dan orang musafir dan meninggalkan akhlak yang buruk.
4.
Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan yang
dilakukan Rasulullah dalam membidik sahabatnya antara lain:
a. Metode ceramah,.
b.
Dialog
c. Diskusi atau tanya jawab;
d. Metode
perumpamaan
e. Metode kisah,
f. Metode pembiasaan,
g. Metode
hafalan
Pendidikan Islam di Madinah
Berbeda dengan periode di Makkah,
pada periode Madinah islam merupakan kekuatan politik. Ajaran islam yang
berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad
juga mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai
kepala Negara.
1. Lembaga
Pendidikan Islam
Ketika Rasulullah dan para
sahabat hijrah ke Madinah salah satu program pertama yang beliau lakukan adalah
pembangunan sebuah masjid. Masjid itulah pusat kegiatan Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin, untuk secara bersama membina
masyarakat baru, masyarakat yang disinari oleh tauhid, dan mencerminkan
persatuan dan kesatuan umat.
2.
Materi Pendidikan Islam di Madinah
Materi pendidikan yang
diberikan pada fase Madinah adalah:
a.
Pendidikan ukhuwah (persaudaraan) antara kaum
muslimin.
b.
Pendidikan kesejahteraan sosial.
c.
Pendidikan kesejahteraan keluarga kaum kerabat.
d.
Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan)
dakwah Islam.
Cara Nabi melakukan pembinaan dan
pengajaran pendidikan agama islam di Madinah adalah dengan cara
mengkikis habis sisa-sisa permusuhan dan pertentangan antar suku, untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cara berkerja, menjalin kerjasama dan
saling tolong menolong, dan menggunakan media komunikasi berdasarkan wahyu.
3.
Pendidikan
sosial politik dan kewarganegaraan.
Materi pendidikan sosial dan
kewarnegaraan islam pada masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut dan di
sempurnakan dengan ayat-ayat yang turun Selama periode Madinah.
Tujuan pembinaan adalah agar
secara berangsur-angsur, pokok-pokok pikiran konstitusi Madinah diakui dan
berlaku bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa
Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia
Kebijakan Rasulullah Dalam Bidang Pendidikan
Untuk melaksanakan fungsi
utamanya sebagai pendidik, Rasulullah telah melakukan serangkaian kebijakan
yang amat strategis serta sesuai dengan situasi dan kondisi.
Proses pendidikan pada zaman
Rasulullah berada di Makkah belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hal
yang demikian belum di mungkinkan, karena pada saat itu Nabi Muhammmad belum berperan sebagai pemimipin atau
kepala Negara, bahkan beliau dan para pengikutnya berada dalam baying-bayang
ancaman pembunuhan dan kaum kafir quraisy. Selama di Makkah pendidikan
berlangsung dari rumah ke rumah secara sembunyi-sembunyi. Diantaranya yang
terkenal adalah rumah Al- Arqam. Langkah yang bijaka dilakukan Nabi Muhammad
SAW pada tahap awal islam ini adalah melarang para pengikutnya untuk
menampakkan keislamannya dalam berbagai hak.tidak menemui mereka kecuali dengan
cra sembunyi-sembunyi dalam mendidik mereka.
Setelah masyarakat islam terbentuk
di Madinah , barulah pendidikan islam dapat berjalan dengan leluasa dan terbuka
secara umum.dan kebijakan yang telah dilakukan Nabi Muhammmad ketika di Madinah
adalah:
a. Membangun masjid di Madinah. Masjid inilah yang selanjutnya digunakan
sebagai pusat kegiatan pendidikan dan dakwah.
b.
Mempersatukan berbagai potensi yang semula saling berserakan bahkan saling
bermusuhan. Langkah ini dituangkan dalam dokumen yang lebih popular disebut piagam. Dengan adanya
piagam tersebut terwujudlah keadaan masyarakat yang tenang, harmonis dan damai. [4][7]
- Evaluasi Pendidikan
Untuk
melihat hasil pengajaran yang dilaksanakan Rasulullah sering mengevaluasi
hafalan para sabahat dengan cara menyuruh para sahabat membacakan ayat-ayat
Al-Quran dihadapannya dengan membetulkan hafalan dan bacaan mereka yang keliru.
Di samping
itu menguji pemahaman sahabat tentang ajaran agama, Rasulullah juga dievaluasi
oleh Allah melalui malaikat Jibril. Sebagaimana kisah kedatangan Malaikat
Jibril kepada Nabi SAW ketika beliau sedang mengajar sahabat di suatu majelis.
Malaikat Jibril menguji Nabi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut
pengetahuan beliau tentang rukun Islam dan jawaban Nabi selalu dibenarkan oleh
Malaikat Jibril.[5][8]
KESIMPULAN
- Periode kota Makkah: Pokok pembinaan pendidikan islam di kota Makkah adalah pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
- Periode kota Madinah:
Pokok pembinaan pendidikan islam
di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang
merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di
bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran , merupakan
cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.
Perbedaan
Pendidikan Islam Pada Masa Rasul dengan Pendidikan Sekarang
Perbedaan
pendidikan Islam pada masa Rasulullah saw dengan pendidikan yang terjadi pada
masa sekarang ini adalah pada masa Rasulullah, Rasulullah menyuruh para sahabat
untuk menghafal terlebih dahulu, baru kemudian mencatatnya jika telah benar.
Tetapi yang terjadi pada masa sekarang, kebanyakan guru menyuruh mencatat
terlebih dahulu, kemudian baru menghafalnya.
Hal ini terdapat perbedaan
yang menonjol sekali dalam masalah pemahaman terhadap materi pelajaran karena
pada masa Rasulullah, sahabat disuruh mencatat karena mereka telah menghafal
dan memahaminya dengan baik. Tetapi pada masa sekarang, peserta didik tidak
mengerti dan paham dengan apa yang ditulisnya apalagi disuruh untuk menghafal
Langganan:
Postingan (Atom)