KERIPIK PISANG
(LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI)
DISUSUN
OLEH :
AYU NURUL
IZZATI
XII IPA 3
SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG
2012-2013
HALAMAN
PENGESAHAN
Judul Percobaan :
Keripik Pisang
Tanggal Percobaan :
17 Mei 2012
Tempat Percobaan :
Aneka Kripik WAGIMAN 1
Alamat Percobaan : Jl. Pagar Alam Segala Mider
Tanjung Karang Barat
Bandar lampung
Narasumber :
Ibu Natiyem
Pewawancara : 1. Ayu Nurul Izzati
2. Fazar Nur Widodo
3. Hesti Dwi Permata Sari
Sekolah :
SMA Negeri 16 Bandar Lampung
Bandar Lampung, Mei
2012
Penulis
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT , karena dengan rahmatnya dan
karuia-Nya kami selaku penyusun dapat menyelesaikan karya tulis tentang
penelitian “Keripik Pisang”. Terimakasih juga kami haturkan kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami selaku penyusun juga
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah yang kami buat ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi semua
pembaca. Amin
Bandar Lampung,
Mei 2012
PENULIS
MOTTO dan PERSEMBAHAN
MOTTO:
1.
Mengerjakan
sesuatu haruslah menurut apa yang telah ditentukan.
2.
Mengerjakan
sesuatu hendaknya dilandasi dengan rasa tanggung jawab.
3.
Bekerja
gotong royong untuk mencapai hasil yang maksimal.
PERSEMBAHAN:
Laporan ini
saya persembahkan kepada:
1.
Orang tua
kami tercinta.
2.
Ibu Hj.Zaini
Yusuf,S.Pd selaku Kepala SMAN 16 Bandar Lampung
3.
Bapak
Yorhanes S.Pd selaku pembimbing SMAN 16 Bandar Lampung
4.
Semua yang
telah mendukung kegiatan ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................... 3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ 4
DAFTAR ISI................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................... 6
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 9 - 12
BAB V PENUTUP..........................................................................................
1. Kesimpulan......................................................................................... 13
2. Saran................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14
LAMPIRAN................................................................................................ 15
- 17
Bab
1
PENDAHULUAN
I.I
Latar belakang
Kripik pisang adalah produk makanan
ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, atau dengan tanpa bahan
tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang
adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan
buah pisang. Syarat mutu kripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996, Kripik
Pisang.
Kripik pisang-Standar Teknis ini berlaku
untuk pembuatan Pisang menjadi Kripik Pisang. Prosedur Opersional Pengolahan
Kripik Pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku
Kripik pisang, penyiapan peralatan Kripik pisang dan kemasan Kripik pisang,
pengupasan Kripik pisang dan pengirisan Kripik pisang, pencucian Kripik pisang
dan perendaman Kripik pisang, penggorengan Kripik pisang, penirisan minyak
Kripik pisang, pemberian bumbu Kripik pisang, pengemasan Kripik pisang dan
pelabelan Kripik pisang, serta penyimpanan Kripik pisang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang
telah dijelaskan pada latarbelakang, maka permasalahan yang dirumuskan dalam
penelitian ini yaitu bagaimana proses pembuatan dan pemasaran kripik pisang.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakan
penelitian ini adalah :
a. Diajukan untuk
melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan materi dari pelajaran Biologi
tahun pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 16 Bandar Lampung.
b. Untuk mengkaji dan
menganalisa bagaimana proses pembuatan
dan pemasaran kripik pisang.
c. Sebagai sarana peningkatan wawasan dan juga
ilmu bagi penulis sendiri khususnya tentang pengolahan kripik pisang.
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Usaha Keripik
Pisang
Usaha keripik pisang pada umumnya banyak terdapat dalam masyarakat
kita terutama di daerah - daerah yang dekat dengan kota, usaha ini dilakukan
sebagai usaha sambilan maupun utama yang dapat diusahakan dipekarangan rumah
atau lahan – lahan yang kosong. Tempat penjualan ini bermacam – macam
diantaranya ada yang dinamakan toko, kios dan lain – lain.
b. Macam – macam Rasa Keripik
Pisang Yang Di Jual
Pada masa modern ini masyarakat sudah banyak yang mengenal
bermacam – macam variasi rasa keripik pisang yang mereka produksi yaitu sebagai berikut :
- Keripik Pisang Strawberry
- Keripik Pisang Coklat
- Keripik Pisang Melon
- Keripik Pisang Jagung Bakar
- Keripik Pisang Balado
BAB III
METODE PENELITIAN
a.
Metode
yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
metode penjelasan suatu masalah. Selain itu metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksplanatori, yaitu metode yang menjelaskan apa,
bagaimana hasil dari pada penelitian itu sendiri.
b.
Latar
Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan melalui wawancara langsung dengan
narasumber Ibu Natiyem, dan melakukan observasi atau kunjungan ke tempat
penjualan keripik di jalan Pagar Alam Segala Mider Tanjung
Karang Barat, Bandar lampung.
c. Sumber Data
Dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat penjualan dan dengan
melakukan Browssing pada situs – situs internet yang berhubungan dengan
pembuatan keripik pisang .
d.
Teknik
Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi dan mewawancarai narasumber pemilik tempat pembuatan keripik
pisang dan melakukan browsing di internet, sehingga ada korelasi antara judul
karya tulis dengan teori serta pelaksanaan penelitian itu sendiri.
e.
Teknik
Analisis Data
Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode analisa data
dengan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk membuat keripik pisang adalah sebagai berikut:
1. Pisang
Bahan baku dalam pembuatan kripik pisang adalah pisang mentah. Pisang yang
dipilih adalah pisang yang sudah tua dan masih mentah sehingga mudah
diiris-iris/dirajang tipis- tipis dan dibentuk sesuai dengan selera konsumen.
Syarat Mutu Pisang Kepok Kuning Segar dapat mengacu pada SNI 01 – 4481 – 1998.
2. Air Bersih
Air dalam pembuatan kripik pisang digunakan untuk mencuci pisang. Air yang
digunakan harus memenuhi persyaratan air minum dan air bersih sesuai standar
Permenkes RI No. 416/MENKES/PERK/IX/90. Air tersebut tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau dan tidak mengandung zat yang membahayakan.
3. Minyak goreng
Minyak goreng yang digunakan adalah minyak kelapa atau minyak kelapa sawit yang
bermutu baik (jernih dan tidak tengik), sesuai SNI 01 – 3741 – 2002. Penggunaan
minyak goreng dengan kualitas rendah akan menghasilkan keripik yang tidak tahan
lama (cepat tengik).
4. Larutan Natrium Bisulfit (Na2SO3)
Larutan Natrium Bisulfit 0,3% - 0,5% digunakan untuk merendam pisang agar tidak
terjadi perubahan warna menjadi coklat. Di perdesaan larutan ini dapat diganti
dengan potongan-potongan daun sirih.
Dalam pembuatan keripik pisang dapat ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP).
Tujuan penambahan bahan tambahan pangan ini adalah untuk memperbaiki tekstur,
rasa, dan penampakan. Penggunaan bahan-bahan tersebut baik jenis maupun
jumlahnya harus memenuhi persyaratan yang direkomendasikan. Persyaratan bahan
tambahan pangan mengacu pada SNI 01-0222-1995,
Bahan yang
ditambahkan dalam pembuatan kripik pisang adalah :
1. Gula
pasir
Fungsi gula dalam pembuatan kripik pisang adalah untuk memberikan rasa manis.
Gula pasir dibuat sirup terlebih dahulu dengan perbandingan 1 kg gula pasir
dilarutkan dalam 5 gelas air. Gula yang digunakan harus bermutu baik, yaitu
kering, tidak bau apek atau masam, tidak nampak adanya ampas atau bahan asing
dan berwarna putih. Standar gula kristal putih (SNI 01-3140-2001).
2. Garam dapur
Fungsi garam dapur adalah untuk memberi rasa asin. Garam yang digunakan adalah
garam beryodium (SNI 01 – 3556 – 2000).
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kripik pisang
antara lain:
1. Baskom
2. Alas Telenan
3. Alat perajang (slicer)
4. Pisau stainless steel
5. Ember plastik
6. penggorengan (wajan)
7. Vacuum Frying
8. Sealer
9. Tungku atau kompor atau kompor gas
10. Tampah/nyiru/wadah
11. Container plastik
12. Plastik Polipropilen (PP) ketebalan 0,8 mm/aluminum foil
13. Label
Tahapan-tahapan poses yang harus
dilakukan dalam pembuatan keripik pisang adalah sebagai berikut:
a. Pengupasan dan Pengirisan
Pisang dikupas, kemudian diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang
atau melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari
proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang.
b. Perendaman
Hasil irisan direndam dalam larutan natrium bisulfit (Na2SO3) 0,3 – 0,5% selama
10 menit lalu ditiriskan.
c. Penggorengan
Irisan buah pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua
bahan terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 3 liter minyak goreng.
Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan
dilakukan sampai kripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut
dengan kripik pisang. Untuk mendapatkan keripik pisang dengan rasa manis dapat
dilakukan penaburan dengan gula halus.
d. Penirisan minyak
Hasil penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga
minyak yang ada menetes tuntas.
e. Pemberian Bumbu
Untuk melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan
rasa kripik pisang yang beraneka rasa, misalnya kripik pisang manis, kripik
pisang asin, dan kripik pisang pedas.
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Kripik
Pisang Rasa Manis
Penyiapan larutan gula. Gula pasir putih dilarutkan dalam air dengan
perbandingan 1 kg gula : 250 ml air, dan diaduk-aduk sampai larut merata.
Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera
dikecilkan untuk menjaga larutan gula tetap panas dan cair. Pencelupan dalam
larutan gula. Keripik yang telah ditiriskan segera dicelupkan ke dalam larutan
gula, diaduk sebentar agar merata, lalu diangkat dan didinginkan /
dianginanginkan.
2. Kripik Pisang Rasa Asin
Kripik pisang yang sudah digoreng setengah kering dicelupkan ke dalam larutan
garam dengan perbandingan 1:100
3. Kripik Pisang Rasa Pedas
Kripik pisang yang sudah digoreng setengah kering dicelupkan ke dalam larutan
bumbu yang terdiri dari cabe, bawang putih, dan garam. Setelah itu larutan
dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk
menjaga larutan bumbu pedas tetap panas dan cair.
Siapkan bumbu yang telah dihaluskan, seperti gula halus, garam halus, cabe
bubuk, coklat bubuk yang sudah diolah, seasoning (bumbu siap saji). Keripik
pisang yang telah digoreng dan dingin ditaburi bahan-bahan atau bumbu dalam
suatu kantong plastik, kemudian kantong plastik dibolak balik sedemikian rupa
sehingga bumbu dapat melapisi secara merata.
Penggorengan vacuum merupakan cara pengolahan yang tepat untuk menghasilkan
kripik buah pisang dengan mutu tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan
penggoreng vacuum (hampa udara), akan menghasilkan kripik dengan warna dan
aroma buah asli serta rasa lebih renyah dan nilai gizi tidak banyak berubah.
Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam buah
terjadi secara berangsur-angsur dengan suhu penggorengan yang rendah. Pisang
yang biasa digunakan untuk pembuatan keripik menggunakan vacuum frying adalah
pisang dengan tingkat kematangan penuh > 80%.
Cara
menggoreng dengan menggunakan penggorengan vakum sebagai berikut :
A. Isi bak air sampai ejector tercelup
sedalam ± 3 cm dan usahakan temperatur air bersuhu < 270C selama penggorengan berlangsung.
B. Isi tabung penggorengan dengan
minyak goreng hingga setengah volume
C. Atur kedudukan jarum penyetel suhu
pada 85oC – 95oC, kemudian hubungkan steker boks pengendali suhu dengan sumber
listrik.
D. Masukkan bahan irisan pisang ke
dalam keranjang penggoreng
E. Nyalakan kompor elpiji untuk
memanaskan minyak sampai suhu 900 C dan usahakan suhu konstan selama penggorengan.
F. Tutup tabung penggorengan
G. Nyalakan pompa air
H. Tunggu sampai tekanan di dalam
tabung mencapai minimal – 76 cmHg, pastikan tidak ada yang bocor
I. Putar keranjang penggorengan dengan
menggunakan tuas setengah putaran (1800)
J. Biarkan proses penggorengan
berlangsung sampai kaca indikator sudah tidak ada lagi uap air/embun dan suara gemersik
sudah hilang. Selama penggorengan berlangsung usahakan sesering mungkin
mengaduk dengan memeutar tuas berkali-kali.
K. Kembalikan posisi keranjang penggorengan
di atas minyak penggorengan
I. Biarkan selama 5 menit agar minyak
yang ada di dalam bahan dan keranjang tertiriskan.
M. Buang tekanan dengan membuka katup
pembuang tekanan dan tekan tombol off untuk mematikan mesin vakum
N. Buka tutup tabung penggoreng dan
tutup keranjang penggorengan
O. Ambil hasil penggorengan dan
langsung dimasukkan ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin spinner selama
2-3 menit.
P. Hentikan mesin spinner, aduk keripik
pisang, lalu nyalakan lagi selama 1 menit
Q. Keluarkan kripik dari mesin spinner
dan didinginkan.
Contoh cara pemakaian minyak goreng yang ekonomis:
- Minyak
baru ditambah 120 ppm TBHQ (120 mg/kg minyak)
- Panaskan, goreng sampai matang
- Agar minyak selalu baik, tambahkan 30 mg per kg minyak setiap jam. Jika awal
pakai 5 kg minyak, tambahkan 150 mg TBHQ
- Selesai menggoreng, api dimatikan, tambahkan 30 ppm/kg TBHQ (150 mg)
Saran : jika minyak bekas akan dipakai
lagi, maka diperlukan penambahan minyak baru dengan perbandingan minyak bekas :
minyak baru 1 : 1 (jika intesitas pemakaian dalam satu hari lebih dari 3 (tiga)
kali (sering) atau 3 : 1 (jika intesitas pemakaiannya kurang dari 3 (tiga)
kali.
Proses sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas atau mutu dengan cara
memilah dan mengelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik yang
dihasilkan, dilakukan
secara manual.
1. Pengemasan
Proses
pengemasan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan produk. Bahan pengemas yang
umum digunakan untuk kripik pisang adalah plastik polipropilen dengan ketebalan
minimal 0,8 mm atau aluminium foil. Pengemasan produk yang berupa kripik
sebaiknya menggunakan mesin pengemas vakum (vacuum sealer). Ruang pengepakan
usahakan mempunyai kelembaban udara (RH) yang rendah mengingat sifat keripik
vakum ini higroskopisitasnya tinggi misalnya dilakukan dalam ruang ber-AC.
Setelah produk dikemas, dilakukan pemeriksaan terhadap penutupan kantong
plastik.
2. Pelabelan
Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label
dan Iklan Pangan. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang
produk dan memberi penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari nama produk,
daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan
tahun kadaluwarsa, nomor registrasi, serta label Halal.
Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang terpisah dengan
ruang penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan dihindarkan dari
kerusakan fisik dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung untuk mencegah
terjadinya proses oksidasi. Apabila semua faktor tersebut dilakukan dengan
benar, maka kripik pisang yang dikemas dengan menggunakan plastik propilen
dapat bertahan 3 bulan, jika menggunakan alumunium foil bisa mencapai ± 1
(satu) tahun. Sebab alumunium foil kedap uap air dan oksigen serta sinar ultra
violet dari sinar matahari.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Keripik Pisang merupakan
makanan khas Lampung yang sering dijadikan buah tangan wisatawan lokal maupun
domestik. Khususnya di Kota Bandar Lampung merupakan sentral produsen terbesar
keripik tepatnya di daerah JL.Pagar Alam salah satu pengusaha keripik yang
sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun domestik yaitu Aneka Keripik
”Wagiman”.
Keripik Pisang di toko keripik
Wagiman memiliki banyak variasi rasa dari rasa coklat, rasa strawberry, rasa
balado, rasa melon , rasa barbeque, dan lain-lain. Tidak hanya keripik pisang
yang dijual tetapi masih banyak jenis keripik
yang dijual seperti keripik talas, keripik mantang, keripik singkong,
keripik sukun, kemplang, kopi, kerupuk. Harga bermacam-macam dari berkisar
Rp.5000,- sampai Rp.25.000,- terjangkau.
Saran
Pengusaha Keripik Pisang
- Sebaiknya para penjual keripik lebih mementingkan kualitas agar
konsumen lebih tertarik.
- Para pedagang keripik sebaiknya membenahi tempat dagangannya agar
terlihat rapi, bersih, dan menarik.
- Agar Keripik lebih dikenal masyarakat luas sebaiknya pemasaran keripik
disebar ke kota-kota besar melalui situs internet dan pamasaran langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Wagiman,1997, Ruko Keripik.
Jln Pagar Alam
HTTP:// petanitangguh.blogspot.com/2010/03/kripik-pisang.htmLV//
HTTP:// wikipedia.org,contoh
karya ilmiah
P.tukan,SPd.2006, Mahir
Berbahasa Indonesia 2.yudistira